Berita Indonesia Terlengkap & Mantap

Informasi Berita berdasarkan Fakta

AGUNGPOKER-AGENPOKERTERPERCAYA
AGUNGPOKER-AGENPOKERTERPERCAYA

Breaking

Sunday, September 3, 2017

PBNU Pertanyakan Nobel Perdamaian Pemimpin Myanmar

PBNU Pertanyakan Nobel Perdamaian Pemimpin Myanmar - Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) mempersilakan aksi mendesak pemerintah Indonesia untuk segera melakukan diplomasi kepada Myanmar terkait tragedi Rohingya. Namun, Pengurus Harian PBNU Robikin Emhas berpesan agar unjuk rasa tetap menjaga keharmonisan.



Menurut Robikin, masyarakat tidak perlu terpancing hingga merusak harmoni di tengah keragaman Indonesia. Ia mengingatkan, jangan berusaha menghentikan kekerasan dengan kekerasan, apalagi dengan mendompleng isu agama.

"Saya memandang, terjadinya tragedi kemanusiaan akibat kekerasan justru karena tidak hadirnya agama dalam kehidupan bersama. Sebab, selain tentang tauhid, pesan penting lain dari agama adalah terwujudnya perdamaian dan kesejahteraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Robikin saat dikonfirmasi, Senin (4/8/2017).

Di lain sisi, dia juga mempertanyakan pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi, yang pernah meraih nobel perdamaian.

"Untuk apa Nobel Perdamaian dipertahankan jika perdamaian di depan mata dikoyak dan hanya berpangku tangan?" pungkas Robikin.

Robikin juga menegaskan, pemerintah Indonesia, selain bantuan kemanusiaan, perlu mengambil langkah diplomatik yang meyakinkan. Dengan begitu, tragedi kemanusiaan yang terjadi bisa dihentikan.

Semua itu, lanjut dia, didasarkan pertimbangan kemanusiaan, sesuai kaidah politik bebas-aktif.


"Menurut laporan utusan PBNU yang tergabung dalam misi kemanusiaan, Indonesia adalah satu-satunya negara yang dipercaya dan diizinkan oleh Pemerintah Myanmar untuk melakukan kegiatan kemanusiaan di Myanmar. Indonesia harus mengoptimalkan kepercayaan itu," tegas Robikin. 

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.